Menurut Anda, siapakah yang disebut dengan guru?
Selama ini pemahaman kita tentang guru adalah orang yang memberi pelajaran di
sekolah. Sedangkan yang memberi pelajaran anak ketika di rumah disebut
orangtua. Namun benarkah guru hanya dapat ditemui di sekolah saja? Apakah di
rumah kita tidak bisa menemukan sosok seorang guru?
Sebenarnya dalam kehidupan ini, seorang anak mempunyai
banyak guru. Jika di sekolah ia mendapat ilmu dari seorang guru. Namun ketika
di rumah ia bertemu dengan sosok guru yang lain, yaitu Ayah. Benarkah ayah bisa
menjadi guru yang baik bagi anak-anak? Pelajaran apa saja yang bisa diberikan
ayah sebagai guru anak-anak di rumah?
Ayah adalah model figur laki-laki bagi seorang anak.
Untuk itu ayah hendaknya dapat memberi contoh yang baik bagi anak-anak. Karena
anak lebih mudah menyerap suatu ilmu dengan cara melihat contoh daripada
mendengarkan kata-kata yang keluar dari mulut sang ayah.
Dalam lingkungan keluarga ayah dapat mengajarkan ilmu
tentang menghormati perempuan dan menghormati orang yang lebih tua daripada anak. Yang dimulai
dari menghormati sang ibu, berbicara dengan santun kepada ibu. Jika
menginginkan sesuatu ayah bisa memberi contoh cara meminta tolong pada ibu
dengan cara yang baik. Dengan begitu anak bisa mendapat pelajaran tentang cara
menghormati perempuan.
Pada saat bermain ayah bisa mengajarkan berbagai
permainan beserta peraturannya. Selain anak merasa bahagia dekat dengan sang
ayah, anak juga belajar menaati suatu peraturan. Disini anak sudah bisa
mempelajari arti disiplin terhadap peraturan.
Dari seorang ayah, anak dapat belajar cara
mempertahankan dan membela diri dari segala pengaruh buruk lingkungan maupun
kejahatan. Misalnya ketika di sekolah si anak mendapat perlakuan yang tidak
baik dari temannya, maka ayah dapat memberi pelajaran tentang mempertahankan
diri. Disertai pemahaman bahwa membela diri tidak perlu diikuti dengan
pembalasan dendam kepada orang yang telah menyakiti.
Hal lain yang bisa dipelajari dari seorang ayah adalah
keterampilan
mengerjakan pekerjaan rumah. Seperti menyapu, mengepel, mencuci piring dan
baju. Dengan menunjukkan bahwa ayah tidak segan mengerjakan pekerjaan rumah
seperti itu, anak akan mempelajari satu hal bahwa pekerjaan rumah tangga bukan
hanya pekerjaan ibu atau asisten rumah tangga. Tetapi, ayahpun bisa dan mau
untuk melakukannya.
Setiap anak dimana pun ia berada, ia pasti
akan menemukan sosok seorang guru. Siapa pun bisa menjadi seorang
guru bagi anak-anak. Tak terkecuali seorang ayah. Perbedaannya hanya terletak
pada ilmu yang diberikan. Nah, siapkah ayah menjadi guru bagi anak-anaknya? Dan
maukah anak-anak berguru pada sang ayah?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar